Bayi Bernama 'Facebook' Lahir di Mesir - Seorang ayah baru di Mesir memutuskan untuk menamai anak pertamanya dengan nama 'Facebook'. Hal ini dilakukannya karena Facebook dianggap berperan besar dalam menggulingkan rezim Husni Mubarak dan revolusi besar Mesir.
Sebagai warga Mesir, Jamal Ibrahim sangat berterima kasih dengan kehadiran Facebook yang begitu berjasa dalam membuka koreng pemerintahan Husni Mubarak dan menyebarkannya ke seluruh dunia dengan cepat.
Karena itu, Jamal menyisipkan 'Facebook' pada nama anaknya yang baru lahir sebagai euforia atas tumbangnya Husni Mubarak setelah memerintah kurang lebih 30 tahun di Negeri Piramid itu.
"Saya sangat senang dengan peran yang dimainkan Facebook. Kehadirannya dapat mengorganisir aksi protes di Tahrir Square dan kota-kota lain di Mesir," ujar Jamal pada Al-Ahram, salah satu suratkabar terpopuler di Mesir. Demikian dikutip VIVAnews dari Dailymail, Senin 21 Februari 2011.
Bayi berjenis kelamin perempuan itu bernama Facebook Jamal Ibrahim. Kelahirannya disaksikan oleh keluarga, teman-teman, hingga tetangga dekat Jamal. Kemudian, mereka melanjutkan euforia atas revolusi Mesir melalui Facebook.
Sekadar diketahui, Facebook mempunyai 5 juta pengguna di Mesir - negara dengan jumlah pengguna Facebook terbesar di Timur Tengah. Jumlah itu meroket selama satu bulan terakhir seiring revolusi yang terjadi di Mesir.
Di Facebook, dilaporkan terdapat 32.000 grup (Facebook group) dan 14.000 laman (Facebook page) yang terlibat dalam revolusi 25 Januari 2011. Pemerintah militer juga diketahui mulai menggunakan Facebook untuk menjangkau muda-mudi di Mesir.
Jasa Facebook tak hanya berjasa bagi Jamal. Buktinya, pasca pengunduran diri Hosni Mubarak dari kursi presiden, terdapat grafiti besar di sudut ibukota Kairo yang bertuliskan 'Terima Kasih Facebook'. Entah siapa yang membuatnya.
"Internet secara keseluruhan sudah sepantasnya diberikan hadiah nobel perdamaian tahun ini. Kehadirannya sangat berperan penting bagi demokrasi di region Timur Tengah dan Afrika Utara," ujar salah satu blogger Internet yang enggan disebut identitasnya.
Sumber : vivanews.com