Berita Teknologi Terbaru - Di ajang pameran Mobile World Congress yang diselenggarakan di Barcelona Spanyol, Chief Executive Google, Eric Schmidt memuji peranan karyawannya, Wael Ghonim dalam memobilisasi gerakan kaum muda di Mesir yang berhasil menumbangkan Hosni Mubarak.
"Saya telah bicara dengannya. Kami sangat bangga terhadap apa yang dia lakukan di Mesir," kata Schmidt saat menyampaikan dalam keynote presentation melalui web, seperti dikutip dari situs India Times.
Menurut Schmidt, Ghonim dan rekan-rekannya telah berhasil menggunakan teknologi seperti Facebook dan Twitter untuk mengekspresikan pendapat, dan ini merupakan contoh yang tepat untuk memperjuangkan transparansi.
Teknologi masa depan, kata Schmidt, akan membantu manusia untuk menciptakan dunia sebagai tempat yang lebih baik bagi masyarakat karena mereka memiliki akses informasi yang lebih baik.
Wael Ghonim adalah warga negara Mesir yang membuat laman Facebook, "We are all Khaled Said". Pria yang tinggal di Dubai, Uni Emirat Arab ini menjabat sebagai Head of Marketing Google Middle East and North Africa.
Melalui Facebook, Ghonim memobilisasi massa untuk turun ke jalan sejak 25 Januari 2011 untuk menuntut kemunduran Hosni Mubarak yang telah memimpin Mesir selama 30 tahun.
Akibat perannya, Ghonim hilang di tengah aksi demonstrasi di Kairo, dipenjara oleh aparat keamanan Mesir selama 12 hari. Selama di penjara, Ghonim sempat dipukuli. Namun, berkat gerakan ini, Mubarak akhirnya lengser juga.
Aktivitas politik ini sebelumnya tak pernah Ghonim konsultasikan terlebih dahulu dengan Google. Oleh karenanya, beberapa pengamat memandang bahwa langkah Ghonim juga cukup membahayakan Google yang juga beroperasi di beberapa negara yang dipimpin oleh penguasa diktator seperti Mubarak.
Oleh karenanya, Ghonim sempat 'pasrah' dan mengatakan akan kembali bekerja di Google, bila ia belum dipecat. Namun, belakangan, keinginan Ghonim disambut baik Google melalui Twitter "@Ghonim, & of course will welcome you back when you're ready." (hs)
Sumber : www.vivanews.com